top of page

(Direct) Breastfeeding, why not?

  • Frahati Hilmi
  • Mar 13, 2019
  • 6 min read

breastfeeding noun

-- the action of feeding a baby with milk from the breast.

well, maybe actually breastfeeding is a verb lol

Firstly, tidak ada niat untuk menyinggung siapapun berdasarkan tulisan ini, murni sharing dan pengingat untuk diri sendiri, siapa tau mau punya anak kedua. Aamiinkan yuk buibuuu :D

 

Dari sebelum melahirkan aku sudah bertekad untuk menyusui bayiku hingga 2 tahun, selain memang kewajibanku sebagai seorang ibu, aku yakin bahwa menyusui adalah proses alami antara ibu dan anak yang tidak hanya proses memberi makan tapi juga proses meningkatkan kedekatan antara ibu dan juga anak.

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan" - QS Al Baqarah - 233

Selain itu, dari buku 105 Inspirasi Nabi dalam Mendidik Anak menyusui secara langsung juga dapat memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan anak, baik fisik maupun psikis. Menyusui akan memberikan manfaat dalam berbagai aspek, mulai dari aspek gizi, kesehatan, psikologis, dan juga kecerdasan.

Kandungan ASI adalah yang terbaik (datangnya dari Allah :')) dan sempurna untuk bayi, sudah tidak perlu diragukan lagi manfaatnya. Komponen penyusun ASI luar biasa hebatnya mulai dari lemak, protein, laktosa, vitamin, mineral, zat besi, sel darah putih, dan masih banyak lainnya yang tentu memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak sebagai organ pertahan hidup manusia, serta untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Selain itu, jutaan sel darah putih yang terkandung dalam ASI akan berperan sebagai pelawan penyakit dan perusak bakteri berbahaya penyebab infeksi.

Dan canggihnya, komposisi ini berubah-ubah mengikuti pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan setiap ibu akan menghasilkan ASI yang berbeda dengan ibu lainnya yang khusus terbuat untuk memenuhi kebutuhan bayi ibu sendiri. Masyaa Allah..

"Tidak ada dua orang ibu yang membuat susu yang sama; tidak ada dua bayi yang membutuhkan susu yang sama" (Sears, William. 2003)

Alhamdulillah, selama proses menyusui yang sudah berjalan 18 bulan ini tidak ada kendala yang berarti untukku. Didampingi oleh suami dan keluarga yang sangat mendukungku memberikan ASI membuat tubuhku dengan semangat memproduksi ASI dengan cukup. ASI sudah keluar dari sejak kehamilanku di bulan ke-7. Berbekal ilmu dari konsultasi sebelum melahirkan ke konselor laktasi + mengikuti kelas menyusui dari AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) ASI, aku makin mantap dan ga sabar buat menyusui bayiku sendiri :)

Dari konsultasi aku jadi tahu berapa lama waktu yang biasanya bayi butuhkan tiap menyusu. Akan berbeda2 tergantung kebutuhan bayi itu sendiri, bisa saja dia hanya menyusu sekitar 3 menit, atau bahkan lebih dari 15 menit. Itu semua wajar, karena bayi pun bisa saja lapar atau hanya sekedar haus. Kita tidak perlu mengira2 berapa ml ASI yang sudah masuk ke tubuh bayi, asal menyusui dilakukan dengan tepat (ditandai dengan pelekatan yang benar), maka bayi akan mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya. Oleh karena itu, sangat diperlukan ilmu untuk tahu bagaimana posisi peleketan antara bayi dan payudara sehingga proses menyusui bisa optimal. Intinya, kita ga boleh ga PD akan kuantitas apalagi kualitas ASI kita--asalkan kita sudah tahu ilmunya, yang terpenting adalah mengusahakan agar kita tetap happy supaya hormon oksitosin kita keluar dan menjadikan produksi ASI kita banyak dan kita juga perlu untuk makan makanan yang sehat agar kualitas ASI tetap terjaga. Tapi ya kalo mau makan indomie juga ga ada yg larang sih asal setelahnya kita jadi hepi! :p

Sedangkan dari kelas AIMI aku jadi makin tau posisi menyusui yang tepat, pentingnya IMD, mitos2 menyusui, posisi menentukan prestASI, menyusui itu tidak menyakitkan, dan juga keyakinan bahwa menyusui anak adalah pilihan yang sangat tepat yang sangat rugi jika kita lewatkan (jika kita mampu untuk melakukannya). Di kelas, diperlihatkan pula bahwa bagaimanapun bentuk payudaramu kamu akan tetap bisa menyusui anakmu dengan baik. Tidak juga peduli seberapa besarnya. Jadi ga usah minder produksi ASI sedikit jika hanya karena melihat bentuk payudara yang kecil. Allah ga mungkin ga adil kan? :) Hempaskan juga semua mitos mengenai ibu baru melahirkan itu kelelahan sehingga ga boleh ada bayi didekatnya, ayah jadi kurang perhatian karena ibu selalu bersama bayi, bayi menjadi bau tangan, dsb. Itu semua hanya membuat proses menyusu menjadi lebih sulit baik untuk ibu dan anak. Fokus sama diri sendiri dan bayi kita sendiri.

Mimiin Fay di Pantai Balangan, Bali sewaktu dia berusia 4 bulan.

Kita hanya perlu ilmu dan tentunya kemauan yang keras serta dukungan dari orang sekitar, terlebih suami untuk bisa konsisten menyusui, minimal ASI eksklusif 6 bulan. Kerana walaupun memang menyusui itu adalah kegiatan yang menyenangkan, tapi zuzur, menyusui itu juga melelahkan. Di awal kelahiran, bayi benar2 butuh menyusu setiap 2 jam sekali. Jadi dukungan suami untuk sekedar nemenin atau pijitin atau bawain teh buat istri ketika kita lagi menyusui itu adalah truly ASI booster! Tapi ya ga perlu manja juga, karena percayalah wahai perempuan, kita itu super strong, dan yakin bahwa tubuh ini juga dirancang buat bisa, capable, dan mampu (iya tau, itu artinya sama semua wkwk) untuk bisa memberikan yang terbaik buat anak kita sendiri. dan percaya bahwa itu yang dibutuhkan oleh anak kita.

Kalo yang kenal aku, mungkin tau banget bahwa aku susaaah banget buat dibangunin kalo udah tidur, tapi setelah melahirkan, ga ada angin ga ada hujan, aku bisa dengan sadar bangun tiap 2 jam sekali untuk menyusui, atau jadi kebangun gara2 bayi gerak ditengah malam, atau hal mustahil lainnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses menyusui ini, antara lain:

Ibu dan bayi perlu sama2 belajar untuk bisa menyusu dan menyusui dengan benar. butuh waktu untuk tahu mana posisi yang paling nyaman, posisi peleketan yang benar, dan juga waktu yang tepat untuk menyusui. Jadi ga perlu bingung ketika 'kok anak gue gabisa2 nyusu' atau 'kok anak gue kalo abis nyusu kaya masih laper?' atau 'kok puting gue lecet mulu?'.

Banyak sekali posisi yang bisa kita gunakan untuk menyusui. Aku sendiri, sampai Fay berusia 2 bulan hanya bisa menyusui sambil duduk dengan posisi cradle. Kemudian setelah itu, baru bisa nyaman sambil boboan atau side lying. Nah, kalau diumur Fay yang udah 18 bulan gini sih, udah ga pake posisi, muka emaknya jadi dudukan juga pernaaaah :')

Selain itu, kita perlu cek apakah peleketan mulut bayi dengan payudara memang sudah benar? Pelekatan yang benar tidak akan menyebabkan puting lecet (kecuali ya kalo digigit :p). Kalo awal2 lecet ya wajar, namanya juga masih pada belajar. Luka lecetnya tinggal diolesin pake ASI supaya kering atau juga lanolin. Tau kok rasanya puting lagi luka terus diisep bayi tuh sakitnya ampe ubun2. Tapi itu mungkin seninya menyusui haha.

Pelekatan yang benar juga akan mengoptimalkan ASI yang masuk ke tubuh bayi, jadi kalo bayi keliatan masih lapar setelah disusui coba cek lagi pekatannya, Tapi untuk masalah ini bisa juga diakibatkan oleh Tongue Tie atau Lip Tie (bisa kembali googling ya) pada bayi jadi bisa langsung dikonsultasikan ke dokter anak aja.

ASI akan keluar dengan deras ketika bagian areola yang dipencet, bukan bagian puting. Dengan pelekatan yang benar, maka bagian areola ini yang akan tertekan oleh mulut bayi sehingga ASI keluar dengan maksimal.

Berdasarkan AIMI, pelekatan yang benar ditandai dengan bayi bisa memasukkan semua puting dan sebagian areola ke dalam mulut bayi (biasanya areola di bagian atas masih terlihat lebih banyak dibanding areola di bagian bawah). Posisi pelekatan mulut bayi dengan payudara seperti ini membuat puting ibu berada dekat sekali dengan langit-langit mulut bayi yang lembut. Pada posisi ini, dagu bayi menempel pada payudara ibu dan hidungnya akan jauh dari payudara, jadi kepala bayi seperti mendongak. Sehingga ini memudahkan ia untuk menyusu. Perhatikan juga posisi badan bayi kepala dan pundak lurus menghadap ibu sehingga perut bayi menempel ke perut atau badan ibu. Coba gunakan bantal untuk bisa membantu mendapatkan posisi yang nyaman dan enak bagi ibu dan bayi. Intinya posisi pelekatan yang baik adalah: posisi ini nyaman buat ibu dan bayi bisa mendapatkan ASI dengan mudah dan cukup.

Yang terpenting adalah percaya sama anak kita sendiri. Kita tidak perlu mematok bayi harus menyusu di payudara kanan sekian menit, begitupun sebaliknya. Ketika dia menunjukkan keinginan ingin menyusu maka segeralah susui. Pelekatan yang benar tidak akan membuat bayi menyusu berjam2. Pada awalnya aku memang menuliskan durasi bayi menyusu, di payudara sebelah mana, dan waktu dia menyusu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sebaiknya menyusui sebelah mana setelah ini, karena dulu masih suka lupa tadi dia nyusu sebelah mana dan juga ya biar seimbang produksinya antara kanan dan kiri (biar ga gede sebelah :p, walaupun di bulan ke 3-4 Fay lebih suka menyusu disebelah kiri, jadinya yg kanan suka bengkak, berakhir ku perah waktu lagi mandi wkwk)

Ah, satu lagi, walaupun kita sedang sakit apapun (kecuali HIV), apalagi kalo cuma batuk pilek, kita masih sangat bisa menyusui. Tapi mungkin lebih baik pakai masker ya.

Jadiiiii, yuk belajar dulu agar supaya menyusui jadi lebih mudah dan tentunya kita jadi ga gampang nyerah :) join kelas laktasi dari AIMI sangat kuanjurkan, top markotop!!! Jangan lupa ajak suami dan kalo bisa orang tua bahkan mertua, supaya ilmunya sama2 ke upgrade :D

Ps: aku share berdasarkan kondisiku, yang alhamdulillah kubisa bilang sangat mulus (Thanks to Fay yang cuma pernah gigit mimi 4x dan of course Pak Suami yang selalu support dan always make me happy so i don't have probs with menyusui dan ASI ku cukup banyak untuk Fay). Aku tahu banget banyak orang dluar sana yang bener2 harus berjuang buat menyusui bayinya karena satu dan lain hal, bahkan temanku pun ada yang akan selalu lecet ketika menyusui, tapi dia tetap berjuang dan ga menyerah buat terus menyusui bayinya. Yang terpenting, kita harus percaya bahwa kita sebagai orang tua tahu mana yang terbaik untuk bayi kita, kalau memang memberi ASI dengan direct breastfeeding tidak bisa kita lakukan, maka masih banyak jalan lain yang mampu kita usahakan untuk memberikan yang terbaik untuk anak kita. Cheers to all women yang udah jadi mama <3

Comentarios


Recent Posts
Archive
Related Posts

© 2016 by Frahati Hilmi

  • Instagram - Black Circle
  • facebook-square
bottom of page